Gunung Abang Kintamani
![]() |
Gunung Batur dari kejauhan diambil dari Gunung Abang |
Rasa keingintahuan saya terhadap gunung ke-tiga tertinggi di Pulau Bali ini yang menyebabkan saya ingin mencapai puncak yang konon menurut warga lokal terdapat Pura yang disakralkan.
Gunung Abang terletak di daerah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Gunung Abang memiliki ketinggian 2151mdpl dan kaki Gunung ini berada di sisi lingkaran luar Danau Batur.
Dengan baik hati Pak.Nyoman mau mengantar saya sampai titik pendakian, sepanjang jalur menuju titik pendakian sangat eksotis dan penuh aura magis. sesekali mobil Pak.Nyoman tidak kuat untuk menanjak dan mengharuskan saya untuk turun.
![]() |
Jalur Menuju Gunung Abang |
![]() |
Jalur Menuju Titik Pendakian Gunung Abang |
Setibanya dilokasi, saya melihat Pos Registrasi yang kurang terawat, hanya berbentuk Pondok terbuka tanpa jendela dan tidak ada satupun orang dipondok atau lokasi ini.
Pak.Nyoman setia menunggu sampai ada warga lokal lewat, dan Alhamdulillah seorang petani lewat dan menghampiri. Dengan bahasa Bali Pak.Nyoman menyampaikan niat saya untuk mendaki Gunung Abang.
Seperti nama Bali umumnya, panggil saja Pak.Made. Sedikit informasi yang disampaikan namun cukup memberikan saya pengetahuan tata cara / adat yang harus saya penuhi.
Salah satunya Registrasi Rp. 350.000,- termasuk biaya Guide (exclude tips)
Beliau menjelaskan harga tersebut sudah ditentukan oleh perkumpulan warga setempat / saya bisa sebut karang taruna. Tidak perlu heran apabila ingin mendaki Gunung-gunung di Bali terbilang mahal, menurut adat Bali, apabila orang meninggal di Gunung tersebut, maka harus diadakan ritual cuci gunung dengan memakan biaya ratusan juta dan waktu yang tidak sebentar.
Setelah Pak.Nyoman pulang saya ditemani oleh warga setempat sambil menunggu persiapan saya mendaki.
Karena niat saya hanya menuju Puncak lalu kembali tidak bermalam dipuncak. Barang-barang saya dititip dirumah Pak.Made.
Sebelum naik saya sempatkan diri untuk setoran karena perut mules. Dengan berbekal tisu basah cari semak, ritualpun dimulai. hahaha
![]() |
Bersama Warga Desa |
![]() |
Bersama Warga Desa Sebelum Naik |
Barang yang saya bawa /gunakan dalam naik Gunung Abang :
1. Kompor+Nesting
2. Mie 4 bungkus
3. Nasi 1 bungkus
4. Tisu basah
5. Air mineral sedang 4
6. Topi kupluk
7. Sepatu hiking
8. Senter
![]() |
Titik Pendakian Gunung Abang |
Jam 11:30wita saya dan kakak begitu saya menyebut guide saya memulai pendakian. Kakak ini sangat ramah, selalu tersenyum dengan tutur kata yang halus kalau bicara.
Sepanjang perjalanan kakak banyak diam, sambil mendengarkan radio HT yang dia bawa. Di desa Abang perkumpulan karang taruna cukup aktif, beliau salah satu pengurus karang taruna Desa Abang.
Jalur dengan pemandangan apabila melihat sebelah kiri danau Batur dan Gunung Batur sangat indah dan sebelah kanan hutan lebat. Harus berhati-hati karena sebelah kiri langsung jurang.
30 menit berjalan saya tiba di Pos 1, disini terdapat Pelinggih. Dengan kontur tanah yang lembab rumput alang besar, hutan tropis yang lebat, udara yang sejuk, matahari yang tertutup pepohonan membuat hati tenang dan bau alam yang sangat segar damai dihati. Rasanya tidak bisa digambarkan.
1 jam berjalan saya tiba di Pos II, disini terdapat Pelinggih juga. perjalananpun saya teruskan menuju puncak. Perjalanan semakin sempit dengan jalur yang cukup tidak membuat pendaki tersasar, karena sebenarnya jalur menuju puncak Gunung Abang hanya satu jalur, kemungkinan tersesat sangat kecil, namun sebisa mungkin hindari takabur dan sombong ya.
1 jam lebih saya berjalan Alhamdulillah saya sampai di puncak Gunung Abang.
![]() |
Puncak Gunung Abang / Pura Tuluk Biyu |
jam 15:00wita Puji Syukur saya telah sampai di Puncak Gunung Abang, terdapat Pura yang diberi nama Pura Tuluk Biyu. Dengan rasa lapar yang saya tahan selama perjalanan, sayapun segera menyiapkan perlengkapan untuk memasak.
Saya langsung habiskan perbekalan saat itu juga, alhasil terpaksa ritual mengosongkan perut kembali saya lakukan, untuk menghormati pura suci ini saya harus turun sendiri kebawah mencari tkp yang tepat untuk ritual.
![]() |
Pura Tuluk Biyu |
![]() |
Pura Tuluk Biyu |
![]() |
Pura Tuluk Biyu |
Saat turun ini se ekor lebah yang terus menemani saya, disaat saya berhenti istirahat lebah ini selalu mengelilingi saya seolah menyuruh jangan berhenti lama.
jam 16:30wita saat saya tiba di pos 2, tenaga rasanya sudah habis karena dengkul sudah tidak bisa menahan berat beban tubuh. sayapun istirahat sejenak, kembali sang lebah terus menerus mengelilingi saya seolah menyuruh melanjutkan perjalanan.
Dengan jalan pelan saya paksakan diri untuk berjalan, alhasil saya jatuh lemas.
Ternyata efek dari naik Gunung Batur pagi tadi baru terasa sekarang.
Dan saya putuskan untuk berjalan mundur.
Selama perjalanan menuju kebawah saya terus berjalan mundur dan mundur, mungkin hanya ini satu satunya cara biar saya bisa sampai.
Setelah melewati pos 1 tidak terasa hari sudah semakin gelap, waktu menunjukkan jam 17:30wita.
ditengah perjalanan saya sempatkan diri untuk tidur sejenak.
30menit kemudian saya melanjutkan perjalanan sambil berjalan mundur dan dibantu tongkat kayu Alhamdulillah saya tiba di kaki Gunung Abang pada jam 18:30wita dan langsung diantar menggunakan motor yang sudah dicall sebelumnya oleh kakak untuk menjemput saya.
Setiba dirumah kakak saya langsung tidur, entah berapa lama saya tidur. sebangunnya saya, didepan saya sudah ada kopi dan makanan yang disediakan oleh istri kakak.
Terimakasih kak
waktu sudah menunjukkan jam 21:00wita, kakak menyarankan untuk menginap dirumahnya. tapi karena saya harus mengejar tempat berikutnya saya paksakan untuk diantar ke lokasi terdekat tkp.
beliaupun mengiyakan dan akan mengantar saya ke tujuan.
Setelah semua siap, sayapun pergi menggunakan mobil sebelumnya kerumah pak.Made untuk mengambil barang saya yang dititip sebelumnya. Jarak rumah ternyata cukup dekat, sayapun tiba dirumah pak.Made.
Bapak dari pak.Made adalah seorang Jro Mangku / tokoh masyarakat desa Abang. beliau bercerita banyak tentang sejarah dan ilmu mistis di Bali. Tidak hanya orang lokal, wisatawan asing dari berbagai negara banyak yang sudah menjadi murid beliau.
Dan lagi saya diperkenankan untuk menginap dirumah beliau. Ingin sekali tapi saya harus mengejar tujuan berikutnya.
Setelah berpamitan, saya pun diantar kakak ke tempat tujuan.
Gunung Abang
Gunung Abang? abang=kakak? bukan! Abang (abangan) dalam bahasa Bali berarti tebing..... konon karena gunung ini adalah sebuah lereng terjal akibat meletusnya gunung Batur lama, yang menyebabkan puncak gunung merosot ke dalam "perut" gunung itu sendiri. Sehingga gunung batur (puncak gunung jalam dulu) berada di tengah sebuah lembah, dan di timur dari Gunung batur yang sekarang ini adalah sebuah danau tanpa mata air, akibat menampung air hujan sehingga menjadi danau rada asin sampai sekarang. Ada sebuah desa tua peninggalan jaman Bali Mula (sebelum Bali Kuno = sudah mengenal tulisan), yang bernama Desa Trunyan yang memiliki cara penguburan yang khas. Banyak yang khas disini termasuk rupa orangnya :-), khas dalam artian 75% berbeda dengan peradaban Bali dari jaman Bali Kuno.
Lembah Batur ini menyimpan sejarah periode jaman sebelum Hindu datang ke Bali (700 th M). Dimana sebelum itu ada desa-desa tua yang memilikii sejarah China/tiongkok. Ada desa Songan (bahasa chinanya adalah Song Ahn), dan di lereng yang lain ada desa Lampu (dinamai dari keluarga Lam dan Pho), ada desa Balingkang (percampuran Bali dan keluarga Kang)..... dan banyak lagi desa yang bernama China. Sejarah yang lain, di desa Songan ini berdiri bangunan mirip pagoda, yang sekarang oleh umat Hindu Bali disebut Meru yang lazim berada di tiap pura di Bali, adalah bangunan tertua di Bali, sekarang bernama Pura Ulun Danu Songan. Dan wujudnya mirip dengan pagoda di China, jepang dsb. Di lereng selatan Batur, dulu terdapat bekas kerajaan tertua di Bali, tepatnya di Desa Manik Liu (manik=permata, liu=banyak), disini sekarang ini, dijadikan tempat penggalian purbakala... . karena ada ditemukan sarkofagus, manik2, tapak bangunan kota dsb.
Pelinggih adalah tempat stana Hyang Widhi Waça dengan segala manifestasinya yang dibuat sesuai dengan Asta Dewa dan Asta Kosali serta telah disangaskara
Pura ini dibuat sebagai pemujaan betara di Gunung Abang. Di dalam pura ini terdapat pelinggih yang sangat dipingitkan oleh para pengempon pura yaitu berupa 2 buah MeruTumpang Tiga yang merupakan stana dari ida ratu Bhujangga Sakti dan ida Ratu Bhujangga Luwih.
[sumber:sebelah]
i read your blog and get inspired - thanks.
BalasHapusif you like take a look at: www.mountains-of-bali.info
chris
nice story,, (y)
BalasHapusnice story,, (y)
BalasHapusKak, mau tanya. Di pos itu sudah ad guide jika kita ingin mendaki? Karena sy tahu gn abang ini msh sepi pendaki dr gn batur, takutnya tdk ad guide utk mengantarkan smpai di atas. Mohon dibalas, makasi
BalasHapusBest ford fusion titanium for sale - TI - iTanium Art
BalasHapusBest ford titanium watch band fusion titanium for sale - TI - titanium wedding bands for men iTanium Art. titanium rod in leg This is our top-rated site. We have stilletto titanium hammer a long list of the best online sites for sale. titanium coating